Perusahaan Bioteknologi
Fasilitas Manufaktur Sel Punca GMP Pertama di Indonesia
Kapabilitas Kami
Metabolit Sel Punca
Sel punca adalah sel yang tidak terdiferensiasi dengan karakteristik pembaruan diri. Ada banyak jenis sel punca tergantung pada potensi dan sumber sel, dengan Mesenchymal Stem Cells (MSC) menjadi salah satu jenis sel punca yang paling umum digunakan. MSC adalah sel punca multipoten. Kami memproduksi MSC untuk tujuan autologus dan allogeneik. Untuk terapi sel autologus, sumber sel punca berasal dari pasien yang sedang diobati, sedangkan untuk terapi sel allogeneik, sel diisolasi dari donor sehat yang telah terkualifikasi sesuai dengan standar FDA. Setelah diisolasi dan diperbanyak dalam skala besar, sel punca disimpan dalam keadaan kriopreservasi untuk digunakan secara klinis di masa depan. Terapi sel allogeneik dapat diberikan kepada pasien tanpa memerlukan pencocokan antara donor dan penerima.
Terapi Sel
Terapi sel allogeneik menggunakan jaringan sumber dari donor yang sehat. Jaringan yang kami gunakan untuk sel allogeneik UCMSC berasal dari donor yang sehat, yang dipilih dan dikualifikasi sesuai dengan standar dan pedoman FDA. Proses manufaktur dilakukan di fasilitas yang memiliki sertifikasi GMP (BPOM). Bank sel sepenuhnya terkarakterisasi sesuai dengan standar internasional dan disimpan dalam keadaan kriopreservasi. Terapi sel autologous melibatkan penggunaan sel pasien sendiri untuk tujuan terapeutik. Kami mengembangkan Mesenchymal Stem Cell (MSC) dari sumsum tulang, jaringan lemak, dan jaringan tali pusat; Peripheral Blood Mesenchymal Stem Cell (PBMNC) dan EPC (Endothelial Progenitor Cell). PBMNC adalah populasi sel mononuklear heterogen, berasal dari darah tepi pasien sendiri. EPC juga berasal dari darah tepi pasien sendiri. EPC memiliki kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi perbaikan dan regenerasi lapisan pembuluh darah dan saat ini sedang dikembangkan untuk pengobatan penyakit kardiovaskular. Secretome adalah sekumpulan molekul bioaktif dan faktor sinyal yang disekresikan oleh sel punca. Secretome mengandung berbagai jenis protein, peptida, faktor pertumbuhan, sitokin, kemokin, dan vesikel ekstraseluler. Secretome berfungsi melalui "efek parakrin" atau sinyal, dan memainkan peran penting dalam komunikasi antar sel. Mereka berpotensi sebagai agen pengobatan regeneratif, menginduksi perbaikan jaringan, modulasi kekebalan, dan antiinflamasi.