Berita dan Acara

Beranda Berita dan Acara Jurnal

24/06/2024

Peran Stem Cell dan Secretome dalam Penanganan Disfungsi Ereksi: Analisis Mekanisme dan Efek Terapeutik

Penulis : dr. Irene Natalia Nesta S.

Peran Stem Cell dan Secretome dalam Penanganan Disfungsi Ereksi: Analisis Mekanisme dan Efek Terapeutik

Disfungsi Ereksi

Disfungsi ereksi adalah ketidakmampuan untuk memperoleh atau mempertahankan ereksi penis untuk kepuasan seksual. Risiko disfungsi ereksi akan meningkat semakin seseorang semakin menua, dimana disfungsi muncul pada 40% pria berusia antara 40 dan 70 tahun. Penyebab disfungsi ereksi yang tersering disebabkan oleh faktor neurogenik dan vaskular yang cendrung meningkat bersama dengan usia dan muncul pada beberapa kondisi patologi lain, seperti hipertensi, diabetes, aterosklerosis, hyperdyslipidemia, dan sindorma metabolik. Faktor risiko lain yang mempengaruhi adalah obesitas, merokok, depresi, konsumsi alkohol, pola hidup sedentary, radikal prostatektomi, prior pelvic surgery, dan spinal cord injury.

Saat ini terapi untuk disfungsi ereksi terdiri atas non-invasif dan invasif. Pilihan terapi untuk disfungsi ereksi terdiri atas perubahan pola hidup, medikasi oral, injeksi penile/penis, dan pemasangan prostesis penile implant melalui proses pembedahan. Saat ini dengan perkembangan inovasi, beberapa terapi disfungsi ereksi masih dalam tahapan eksperimental seperti penile shockwave, injeksi sel punca atau platelet – rich plasma (PRP). Terapi ini menunjukkan hasil yang menjanjikan dan berpotensi untuk menjadi bagian dari algoritma terapi disfungsi ereksi di masa depan (Argiolas et al., 2023; Krzastek et al., 2019).

Terapi medikasi oral menjadi terapi yang umumnya direkomendasikan karena efektivitas dan keamanannya, walaupun terapi oral ini dapat tidak memberikan efek pada semua pasien dan hanya memberikan efek sementara tanpa memperbaiki penyebabnya (Margiana et al., 2024). Panduan internasional terhadap tatalaksana disfungsi ereksi merekomendasikan penggunaan fosfodiesterase 5 inhibitor (PDE5 inhibitor) sebagai lini pertama tatalaksana disfungsi ereksi karena efikasi dan keamanannnya (Wang et al., 2024). Terdapat beberapa obat oral golongan PDE5 inhibitor yang digunakan, seperti Viagra (sildenafil) yang dapat menyebabkan ereksi pada 80% pria dengan disfungsi ereksi. Mekanisme Viagra adalah dengan memecah secara perlahan cyclic GMP (cGMP), sehingga meningkatkan cGMP dilatasi dari arteri penis dan menyebabkan efeksi. Selain Viagra, obat seperti Levitra (vardenafil) dan Cialis (tadafil) juga memiliki efek yang serupa. Tetapi obat jenis ini memiliki efek samping seperti flushing atau kemerahan dan panas pada daerah wajah, leher, atau dada, kemudian efek lainnya adalah nyeri kepala, hidung tersumbat, dan pasien dilarang mengkonsumsi obat ini juga sedang mengkonsumsi nitrogliserin untuk penyakit jantung. Pasien dengan masalah gangguan jantung tidak diperbolehkan mengkonsumsi obat golongan PDE5 inhibitor (Jones & Lopez, 2014).

Potensi Terapi Stem Cell dan Secretome Pada Disfungsi Ereksi

Efek potensial dari terapi stem cell atau sel punca dan secretome pada bidang regeneratif urologi sudah banyak penelitiannya pada bidang riset stem cell. Kemampuan stem cell seperti kemampuan memperbaharui diri (self-renew), proliferasi, dan diferensiasi menjadi tipe sel terminal merupakan faktor penting dalam regenerasi jaringan atau sel. Stem cell memiliki efek yang unik, yaitu pro-angiogenik, anti-fibrotik, dan anti-apoptosis yang dapat meningkatkan efek terapi pada penyakit terkait urologi yang terbatas pilihan terapi farmakologi dan pembedahannya. Pada beberapa tahun terakhir teori terkait aktivitas parakrin stem cell semakin meningkat dan penting dipahami karena efek utamanya pada regenerasi. Stem cell mengeluarkan efek terapeutik yang signifikan melalui aktivitas parakirn melalui sekresi kolektif dari molekul – molekul bioaktif (faktor pertumbuhan, sitokin, dan vesikel ekstraselular) yang disebut juga dengan secretome. Secretome ini terdiri atas faktor dengan efek anti-fibrotik, pro-angiogenik, dan anti-apoptosis yang memainkan peran penting dalam perbaikan jaringan dan regenerasi (Margiana et al., 2024).

Mekanisme dari stem cell, terutama tipe mesenchymal stem cell/ sel punca mesenkimal (MSC), dipercaya mampu untuk berdiferensiasi menjadi berbagai tipe sel, seperti sel endotel, sel otot halus, sel schwann, dan sel neuron. Injeksi MSC secara intrakarvernosa kemungkinan untuk mengganti kerusakan sel endotel dan/atau sel otot halus kavernosa yang rusak. Selain itu beberapa teori juga menjelaskan peran efek parakrin dari MSC setelah injeksi. Pada studi preklinis pada hewan coba, ditemukan peran dari faktor sekresi dari stem cell yaitu faktor neurotropik, vascular endothelial growth factor (VEGF), dan hepatocyte growth factor (HGF) terhadap perbaikan fungsi ereksi berdasarkan hemodinamik penis, tekanan intrakavernosa, mean artherial penile pressure, dimana hal ini menunjukkkan kemampuan stem cell untuk meregenerasi jaringan yang rusak, serta mampu mengubah level nitric oxide synthase (NOS), cGMP, dan rasio otot halus dan kolagen. Studi preklinik menunjukkan perbaikan dari fungsi vaskular endotelium kavernosa dan mensupresi fibrosis kavernosa dengan meningkatkan proporsi otot halus. Penggunaan MSC juga dapat meningkatkan fungsi neurologis pada badan kavernosa penis yang berperan penting untuk fungsi ereksi (Pérez-Aizpurua et al., 2023).

Mekanisme dari secretome pada model disfungsi ereksi juga menunjukkan adanya potensi. Pada studi Kim et al menunjukkan bagaimana efek secretome MSC pada model tikus dengan cavernous nerve injury (CNI). Hasil menunjukkan secretome MSC dapat memperbaiki jaringan kavernosa yang rusak sehingga memperbaiki fungsi ereksi. Efek yang ditimbulkan ini karena adanya pengaruh efek angiotropik dan neurotropik, sehingga disimpulkan secretome MSC secara signifikan berpotensi memperbaiki disfungsi ereksi (Kim et al., 2022). Salah satu studi dari Schwarz et al melakukan penelitian pada 20 pasien dengan disfungsi ereksi yang diberikan injeksi aseluler stem cell – derived bioactive molecule secara intrakavernosa. Pada studi ini, sebelum injeksi pasien diberikan anestesi lokal menggunakan 2% lidocaine setelahnya diberikan aseluler stem cell – derived bioactive molecule secara intrakavernosa pada badan penis dengan total 6 injeksi (0,33 cc/injeksi, total 2 cc) menggunakan jarum 22G. Pasien diamati selama 20 menit sebelum dipulangkan. Pasien di follow-up menggunakan telepon dengan menilai berdasarkan Internasional indeks of erectile function questionnaire (IIEF-5) dan Short – Form – 36 questionnaire (SF-36) untuk menilai kualitas hidup, serta membandingkan sebelum dan setelah 6 bulan terapi. Hasil menunjukkan nilai IIEF-5 signifikan meningkat pada kelompok yang diterapi. Kualitas hidup pasien juga secara signifikan membaik pada pasien yang diterapi. Hal ini menunjukkan injeksi tunggal secara intrakavernosa aseluler stem cell – derived bioactive molecule dapat memperbaiki fungsi ereksi dan kualitas hidup dari pasien disfungsi ereksi (von Schwarz et al., 2021).

Saat ini, pengobatan disfungsi ereksi berfokus pada peningkatan aliran darah ke penis melalui penggunaan obat-obatan seperti penghambat PDE5 dan supositoria intraurethral. Jika tindakan ini tidak berhasil, implantasi prostesis penis secara bedah mungkin diperlukan. Potensi terapeutik MSC dan secretome dengan kemampuannya untuk meningkatkan pertumbuhan saraf dan pembuluh darah, telah dibuktikan dalam studi preklinik menggunakan model disfungsi ereksi padahewan, menunjukkan bahwa MSC mungkin menawarkan pilihan pengobatan yang menjanjikan bagi pria yang menderita disfungsi ereksi di masa depan. Saat ini penelitian terapi secretome terhadap masih terbatas atau masih dalam jumlah subjek yang kecil, sehingga saat ini masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut dengan jumlah subjek yang lebih besar (Margiana et al., 2024).

Referensi:

Argiolas, A., Argiolas, F. M., Argiolas, G., & Melis, M. R. (2023). Erectile Dysfunction: Treatments, Advances and New Therapeutic Strategies. In Brain Sciences (Vol. 13, Issue 5). MDPI. https://doi.org/10.3390/brainsci13050802

Jones, R. E., & Lopez, K. H. (2014). The Human Sexual Response. In Human Reproductive Biology (pp. 135–157). Elsevier. https://doi.org/10.1016/b978-0-12-382184-3.00008-8

Kim, S. G., You, D., Kim, K., Aum, J., Kim, Y. S., Jang, M. J., Moon, K. H., & Kang, H.-W. (2022). Therapeutic Effect of Human Mesenchymal Stem Cell-Conditioned Medium on Erectile Dysfunction. The World Journal of Men’s Health, 40(4), 653–662. https://doi.org/10.5534/wjmh.210121

Krzastek, S. C., Bopp, J., Smith, R. P., & Kovac, J. R. (2019). Recent advances in the understanding and management of erectile dysfunction. In F1000Research (Vol. 8). F1000 Research Ltd. https://doi.org/10.12688/f1000research.16576.1

Margiana, R., Pilehvar, Y., Amalia, F. L., Lestari, S. W., Supardi, S., & I’tishom, R. (2024). Mesenchymal stem cell secretome: A promising therapeutic strategy for erectile dysfunction? In Asian Journal of Urology. Editorial Office of Asian Journal of Urology. https://doi.org/10.1016/j.ajur.2024.02.003

Pérez-Aizpurua, X., Garranzo-Ibarrola, M., Simón-Rodríguez, C., García-Cardoso, J. V., Chávez-Roa, C., López-Martín, L., Tufet i Jaumot, J. J., Alonso-Román, J., Maqueda-Arellano, J., Gómez-Jordana, B., Ruiz de Castroviejo-Blanco, J., Osorio-Ospina, F., González-Enguita, C., & García-Arranz, M. (2023). Stem Cell Therapy for Erectile Dysfunction: A Step towards a Future Treatment. In Life (Vol. 13, Issue 2). MDPI. https://doi.org/10.3390/life13020502

von Schwarz, E. R., Busse, N., Angelus, K. M., Omair, A., von Schwarz, A. A., & Bogaardt, P. C. (2021). Intracavernous injection of stem cell-derived bioactive molecules for erectile dysfunction—a pilot phase non-randomized controlled trial. Journal of Men’s Health, 17(4), 99–108. https://doi.org/10.31083/jomh.2021.090

Wang, W., Liu, Y., Zhu, Z. Bin, Pang, K., Wang, J. K., Gu, J., Li, Z. B., Wang, J., Shi, Z. D., & Han, C. H. (2024). Research Advances in Stem Cell Therapy for Erectile Dysfunction. In BioDrugs (Vol. 38, Issue 3, pp. 353–367). Adis. https://doi.org/10.1007/s40259-024-00650-9

Bifarma Logo

Kalbe Business Innovation Center
Kawasan Industri Jl. Pulogadung No.23, Lantai 3, RW.9, Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur, Jakarta 13930
Hak Cipta © 2024 Regenic. Semua Hak Dilindungi.